Translate

Kamis, 11 Oktober 2012

Salah Satu Dokter Di RSUD Dolok Sanggul Salah Mendiagnosis Penyakit


Salah Satu Dokter Di RSUD Dolok Sanggul Salah Mendiagnosis Penyakit
Dolok Sanggul,Perjuangan
            Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) DolokSanggul,Kab.Humbang Hasundutan(Humbahas),ialah Rumah sakit yang nomor 1 di kab.Humbahas,tetapi belum juga memberikan dampak yang positif di kalangan masyarakat Humbahas.hal itu,terlihat dari fasilitas-fasilitas yang belum memadai dan begitu juga dengan pelayanan yang kurang memuaskan.
            Hal itu dikatakan, salah satu pasien  di RSUD Doloksanggul Bernad Lumbangaol(38) Kepada Wartawan kemarin yang lalu. Ia juga mengatakan,bahwa Rumah Sakit Doloksanggul belum bisa menjadi Rumah sakit yang layak,seperti apa yang di harapkan Masyarakat Humbahas.”fasilitas-fasilitas di Rumah Sakit ini kurang lengkap dan belum memadai,sehingga masyarakat banyak yang pindah ke rumah sakit lain.”ujarnya.
            Disamping Hal itu juga,bahwa Salah satu Dokter Di RSUD Doloksanggul Inisial LFB Salah dalam mendiagnosis penyakit,yang di derita salah satu pasien yang bernama Benoit L.Tobing (1 tahun),anak dari Pasangan Suami Istri (Pasutri),yakni,Bangun Tobing(35) dan Dermawati Sihombing (32).
            Lebih lanjut di jelaskan Bangun,ketika itu badan anaknya, Benoit L.Tobing mengalami panas yang tinggi,sehingga membuat ke kwatiran pada dirinya. tanpa berpikir panjang,dia (Bangun Tobing-red) bersama istrinya, langsung membawa anaknya ke RSUD DolokSanggul.”karena itu rumah sakit yang lebih dekat,jadi saya bawa anak saya kesitu.”Cetusnya.
            Dijelaskannya lagi,Tiba di rumah sakit,anaknya langsung di periksa oleh Dokter LFB(Inisial-red),Dokter LFB pun langsung mengambil sampel darah Benoit,untuk meyakinkan,sebenernya apa penyakit yang dideritanya.setelah selesai di ambil,Dokter LFB meminta menunggu 1 jam,hasil pemeriksaan sampel darah dari benoit.
            “uda siap pemriksaan darah,Dokter LFB yang menangani anak saya,katanya anak saya menderita penyakit Tipus,saya langsung terkejut mendengarnya,tetapi saya masih belum percaya,sehingga saya membawa anak saya Ke Rumah sakit Sidikalang.setelah di periksa ulang sampel darahnya ,kata dokter anak saya tidak apa-apa,cuman demam biasa,berarti Dokter yang menangani anak saya,hanya Dokter-Dokteran.”Jelas Bangun.
            “emang dokter di rumah sakit Doloksanggul,masih banyak yang bukan tupoksinya,tetapi tetap di pekerjakan di rumah sakit itu,kalau masih begitu terus RSUD Dolok sanggul,pasti lama-kelamaan pasien di sini banyak yang pindah.”Ujarnya.
            Menanggapi hal itu,Dokter LFB yang menagani pasien,ketika hendak di konfirmasi tidak berhasil,begitu juga dengan Directur RSUD Doloksanggul,gagal di jumpai dengan alasan lagi di HUTA MAS Ibu Directur,kata salah satu staf di rumah sakit tersebut.(HH.02)


1 komentar:

  1. Let's analyze.....

    Dokter dolok sanggul menjalankan prosedur dengan melakukan pemeriksaan darah dan hasil laboratorium mengatakan typus, kemudia dokter sidikalang dengan jawaban lisan,kita tidak tahu pemeriksaan apa saja yg telah dilakukan mengatakan hanya sakit biasa (tidak ada diagnosa sakit biasa); lalu kenapa kita bisa pasti mengatakan dokter dolok sanggul yg salah diagnosa? Apa jika jawaban yg kedua berbeda dgn yg pertama, dgn otomatis yg pertama pasti salah?? Apa dasar rumah sakit sidikalang pasti lebih benar dr rumah sakit dolok sanggul?

    Kedua....dokter dolok sanggul menerima hasil lab darah yg menyatakan typus....jg yg salah dokternya atau lab nya? Lalu knp judulnya "dokter dolok sanggul salah mendiagnosa penyakit"??

    -BE A SMART READER- :-)

    BalasHapus